Dentuman meriam Israel kembali mengoyak langit Gaza, mengejek janji gencatan senjata yang baru saja dirayakan dunia—seolah perdamaian hanyalah ilusi rapuh di tengah puing-puing kemanusiaan.
Meskipun dunia menyambut kabar gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dentuman bom dan suara tembakan masih menggema di Jalur Gaza. Sejak fajar Kamis (9/10), sedikitnya sembilan warga Palestina tewas akibat tembakan dan penembakan artileri Israel yang menyasar berbagai wilayah Gaza.
Serangan tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup penghentian perang, penarikan pasukan Israel, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tahanan. Namun, laporan lapangan menunjukkan bahwa pasukan Israel tetap melancarkan serangan di beberapa area, termasuk Kota Gaza dan Khan Yunis.
Hingga kini, korban jiwa akibat perang yang dimulai sejak Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 67.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Warga Gaza masih menunggu bukti nyata dari gencatan senjata yang dijanjikan, sementara kehancuran dan penderitaan terus menyelimuti wilayah tersebut.•••