Di era revolusi media komunikasi, munculnya tokoh masyarakat menjadi sangat mudah. Banyak orang yang mengelola sendiri kemunculan dirinya menjadi tokoh atau simbol karena faktor keunggulan alami atau keunggulan yang direkayasa.
Pemunculan tokoh sangat diperlukan dalam membentuk dan memengaruhi opini publik. Dakwah yang benar harus memerhatikan urusan ini dan merencanakannya, karena punya pengaruh besar dalam mengarahkan masyarakat disamping sangat besar bahayanya jika tokoh-tokoh yang muncul dari kalangan orang-orang yang menyimpang.
Tokoh dakwah juga manusia yang bisa mengalami banyak dinamika. Menduduki posisi ini (ketokohan) harus siap menghadapi berbagai fitnah atau ujian. Popularitas seseorang punya magnet yang bisa menarik banyak pikiran dan "menyihir" akal dan hati sehingga seorang dai menjadi "bintang masyarakat" yang perlu tampil di forum-forum kemunculan, menaiki mihrab-mihrab popularitas, dan berusaha menuju "dunia bintang".
Manusia -termasuk para pemuda yang taat beragama- mendapat sanjungan lalu sanjungan itu membuatnya merasa besar dan membanggakan diri! Ini sangat alami karena kita manusia!! Tidak diragukan ada sejumlah sebab yang mengakibatkan terjadinya hal tersebut (merasa besar dan membanggakan diri). Kita makhluk lemah di setiap keadaan!
"Manusia diciptakan dalam keadaan lemah".
Adakah jalan yang memungkinkan kita memetik berbagai kemaslahatan dan menolak berbagai kerusakan? Saya berniat membahas masalah ini dari beberapa aspeknya. Semoga bisa mencapai kesimpulan yang baik tetapi tidak memastikan, karena perilaku manusia sulit dikendalikan!•••