Ini bukan ucapan emosional, sekalipun saya seperti kalian semua sangat mencintai Gaza! Juga bukan ucapan motivatif, sekalipun saya seperti kalian juga meyakini bahwa ucapan adalah senjata! Bukankah Nabi saw pernah bersabda tentang syair Hassan bin Tsabit bahwa syairnya lebih berat bagi Quraisy dari lemparan anak panah?!
Tetapi apa yang saya sampaikan ini merupakan pengetahuan tentang realitas yang disertai dengan bacaan tentang hukum tadafu' (saling menolak keganasan).
Waktu menanam yang seharusnya di masa ini Gaza bisa dicabut dengan mudah itu sudah lewat. Kita sekarang berada di masa panen! Sekarang paling maksimal yang bisa dilakukan adalah memotong dahan dari pohon yang ada. Tetapi dengan ijin dari Allah mencabut pohon ini tidak mungkin bisa dilakukan! Pohon masih tetap berdiri tegak dan tidak menangis karena dahan yang ditebang. Dahan-dahan lain akan tumbuh lagi menggantikannya!
Umur negara penjajah -dalam nubuwat mereka sendiri dan dalam isyarat-isyarat ajaran kita- juga faktor-faktor lainnya, sedang mengalami perubahan timbangan kekuatan dalam 20 tahun terakhir ini sehingga terlalu pendek untuk bisa menghancurkan Gaza kemudian selesai masalah lalu Gaza yang lain memulai dari awal.
Bina para pemudamu, siapkan brigademu, gali terowonganmu, produk senjatamu, dan bangun masyarakat pendukungmu yang siap mengorbankan nyawa dan putra-putri mereka, kemudian lanjutkan perjuangan!
Untungnya tidak ada waktu lagi dan tidak ada pasukan yang lain lagi. Pasukan yang akan melenyapkan negara penjajah ini telah terpilih. Selama ini penjajah telah melihat pasukan ini dan tidak bisa mencegahnya untuk menjadi besar dan kuat. Persis seperti Musa as. yang tumbuh besar di depan mata Firaun sekalipun Firaun tidak menyukainya!
Takdir Gaza, tugas dan kemuliaannya adalah menjadi pasukan yang terpilih. Karena itu siaoa yang menginginkan kemuliaan silahkan bergabung dengannya dan mendukungnya dengan segala daya upaya yang dimilikinya. Dengan demikian ia telah menundukkan dirinya kepada Allah dan tidak merasa berjasa kepada Gaza! Siapa yang berpaling dan merasa cukup sesungguhnya Allah tidak memerlukannya!
Kafilah terus berjalan dan dengan ijin Allah tidak bisa dihalangi. Arah tujuannya hanya satu yaitu halaman Masjidil Aqsha. Sesungguhnya esok hari sangat dekat bagi orang yang menunggunya!•••