Kalau tidak siap, dipastikan dia gigit jari. Ramadhan pergi, dia tidak mendapat apa-apa. Nihil alias zonk!Berikut diantara mereka yang tidak siap bertemu Ramadhan:
1. Tidak Berniat Mencari Kebaikan Ramadhan
Ketika menjelang Ramadhan, setiap malamnya ada malaikat yg memanggil-manggil para pencari kebaikan dan orang yang mau bertaubat dari dosa:
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ ذَكَرَ رَمَضَانَ فَقَالَ: ... يُنَادِي فِيهِ مُنَادٍ كُلَّ لَيْلَةٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ هَلُمَّ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ . رواه أحمد
Rasulullah Saw pernah menyebut Ramadhan dan beliau bersabda, "Setiap malam Ramadhan akan ada malaikat yang menyeru: Wahai pencari kebaikan kemarilah, wahai para pencari kejahatan tahanlah (dari perbuatan maksiyat).
HR. Nasa'i
Buat ahli kebaikan, inilah waktunya panen kebaikan. Buat ahli maksiyat, inilah panennya ampunan dan taubat. Syaratnya mereka harus berniat betul untuk giat beramal atau giat bertaubat. Jika tidak ada niat kebaikan itu, maka dia gagal bertemu Ramadhan.
2. Di Bulan Sya’ban Sudah Lalai, Tak Peduli Persiapan Ramadhan
Shahabat Usamah bin Zaid ra bertanya pada Rasulullah Saw:
وَلَمْ أَرَكَ تَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ: ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ ... (رواه أحمد)
"Aku tidak menyaksikan Baginda berpuasa di bulan-bulan lain seperti puasa di Bulan Sya’ban?" Rasulullah Saw menjawab, "Itu adalah bulan yang dilalaikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan."
(HR. Ahmad)
Para ulama menjelaskan, di bulan Sya’ban banyak orang lalai dari melakukan amal sholeh. Padahal, Rasulullah Saw sendiri menggiatkan ibadah khususnya puasa, hampir sebulan penuh. Saat memasuki Ramadhan nanti, seluruh jiwa raga sudah beradaptasi dan seratus persen siap menjalankan seluruh kewajiban Ramadhan tanpa merasa payah dan terkaget-kaget lagi.
3. Tidak Paham Hakekat Puasa dan Ibadah Ramadhan
Kebanyakan orang memahami bulan Ramadhan itu yang penting puasa, yaitu tidak makan, minum dan berhubungan seks. Tentu itu benar, tapi tidak cukup begitu. Rasulullah SAW mengancam orang yang puasanya hanya diartikan tidak makan dan minum tersebut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ، وَرُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرُ " (رواه أحمد و النسائي)
Dari Abu Hurairah ra: Nabi Saw bersabda, "Betapa banyak orang yang berpuasa tidak dapat apa-apa dari puasanya selain haus dan lapar dan beribadah malamnya, cuma dapat kelelahan."
(HR. Ahmad dan Nasai)
Puasa tidak cuma menahan diri dari makan dan minum atau seks. Puasa juga berarti menahan diri dari semua perbuatan yang buruk. Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ» رواه البخاري
Dari Abu Hurairah ra: Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan palsu dan perbuatan palsu (bathil) maka Allah tidak akan melihat dia meninggalkan makan dan minumnya (maksudnya puasanya)."
(HR. Bukhari)
Ramadhan harusnya berisi peningkatan berbagai amal sholeh baik siang ataupun malam. Berpuasa juga berarti menahan diri dan menjauhi segala sesuatu yang haram atau dibenci Allah. Jadi tidak cukup hanya menjauhi makan dan minum saja. Dia (puasa) adalah amalan lahir dan batin sekaligus.
Inilah ketiga golongan yang mereka sebenarnya tidak mempersiapkan diri menjalankan Ramadhan dengan baik. Saat ini tentunya masih ada waktu untuk mempersiapkan diri bertemu Ramadhan. Harapannya kita tidak masuk kedalam golongan mereka yang tidak siap bertemu Ramadhan. Semoga. Wallahu a'lam bishshawab.•••
Bandung, 180420